Friday, April 10, 2020

Tak Hanya Corona, Gejala DBD Juga Meningkat

Pada musim pancaroba seperti saat ini, daya tahan tubuh kita bisa mengalami penurunan. Oleh karena itu kita menjadi lebih rawan terkena penyakit. Selain itu, di musim seperti ini juga banyak bibit penyakit yang jika kita tidak berhati-hati dapat membuat kita sakit. Salah satu dari penyakit itu adalah demam berdarah dengue atau DBD.

Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis. Nyamuk ini dapat diidentifikasi dengan adanya garis berwarna putih dibagian kaki nyamuk.



Gejala Demam Berdarah
Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah, dan tubuh lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses, atau muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas atau keringat dingin.

Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue. Sama halnya dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan gejala demam. Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk (masa inkubasi DBD), dan bisa berlangsung selama 10 hari. Sejumlah gejala demam dengue meliputi:

-Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
-Sakit kepala berat
-Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
-Hilang nafsu makan.
-Nyeri pada bagian belakang mata.
-Mual dan muntah.
-Pembengkakan kelenjar getah bening.

-Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Pengobatan
Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memburuk. Yang harus dilakukan orang yang terkena gejala demam berdarah adalah

-Minum banyak cairan dan istirahat yang cukup.
-Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun hindari aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat memperparah perdarahan.

Pencegahan
demam dengue dapat dicegah melalui kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). PSN dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging. Pengasapan kedua akan dilakukan satu minggu setelah pengasapan pertama, untuk membunuh jentik nyamuk yang tidak dapat dibasmi saat pengasapan pertama.

Metode PSN lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama pada musim hujan. Langkah 3M, yaitu:

-Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal tiap pekan.
-Menutup rapat tempat penampungan air.
-Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.


Selain itu, lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan. Langkah Plus antara lain dengan mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, dan menghentikan kebiasaan menggantung pakaian. Cara lain untuk mencegah gigitan nyamuk adalah dengan menghindari area yang rentan terjadi infeksi.

Itulah beberapa hal penting yang harus diketahui mengenai penyakit Demam Berdarah. Ingat, dimusim yang tidak menentu ini kita harus selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal kita.
Semoga informasi ini bermanfaat.




by Dava Mahardika (210104170004)

No comments:

Post a Comment