Friday, April 10, 2020

Orang yang pernah DBD bisa terkena DBD lagi

By Muhammad Ilham Adya (210104170013)

Foto nyamuk penyebab DBD (Foto Ist/Net)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)  adalah penyakit musiman yang masih menjadi salah satu sorotan masalah kesehatan di Indonesia maupun di dunia.Menurut data Kemenkes, sejak akhir tahun 2018 sampai  Januari 2019, sudah ada 13.683 kasus DBD di Indonesia, 133 diantaranya meninggal dunia. DBD sendiri disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegepty yang membawa virus dengue. Nyamuk Aedes aegepty ini  memiliki ciri hitam putih di tubuhnya.Gejala DBD itu sendiri biasanya muncul 4-7 hari setelah gigitan pertama yakniberupa demam tinggi,ruam kemerahan,muntah,hilang nafsu makan serta pendarahan di hidung dan jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan kematian. Seseorang yang sudah sembuh dari DBD tentunya sudah punya imunitas dalam tubuh untuk tidak terkena  penyakit ini lagi akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa seseorang itu bisa kembali terserang DBD lagi yang bahkan bisa berakibat lebih fatal terutama jika dialami oleh anak-anak. Berikut adalah penjelasannya.

Bahaya terinfeksi DBD ke dua kalinya

Dikutip dari National Public Radio, sebuah penelitian dilakukan pada 6.600 anak di Nikaragua. Peneliti mengambil sampel darah anak-anak dan dianalisis antibodinya.hasil penelitian menunjukan bahwa anak yang terkena DBD untuk kedua kalinya cenderung mengalami kondisi tubuh yang lebi buruk.
Hal ini terjadi karena penyakit DBD ini disebabkan oleh empat tipe virus berbeda yaitu DEN 1,DEN 2,DEN 3 dan DEN 4. Ketika seseorang terkena salah satu dari empat virus ini bukan berarti ia bisa kebal terhadap ketiga jenis virus lainnya. Sebagai conto jika seorang anak terkena virus tipe DEN 1 maka antibodi yang dihasilkan tubuh adalah antibodi khusus untuk mengatasi virus DEN 1. Anak itu bisa terninfeksi kembali oleh virus DBD  tipe lainnya selain viru DEN 1 dan antibody yang sebelumnya diproduksi tidak akan cukup ampuh untuk menghalau virus DBD tipe lain.Akibatnya terjadi reaksi berlebihan dari antibody terhadap virus yang menyerbu dan hal tersebut dapat beresiko terjadi pendarahan berat yang istlihanya disebut “antibody depedent enhancement” yang bisa membuat tubuh seseorang menjadi shock,kondisinya melemah dan yang makin parah bahkan bisa meregang nyawa.

Mencegah lebih baik daripada mengobati

Untuk langkah pencegahan dari WHO sendiri sudah merekomendasikan vaksinasi  terhadap virus dengue pada tahun 2018 lalu yang disarankan untuk anak usia 9-16 tahun dan hanya boleh bagi mereka yang sudah terkena DBD sebelumnya.
Selain vaksinasi kita juga perlu memberntas nyamuk Ades aegypti dengan membasmi sarangnya. Sebelumnya juga sudah ada program yang mengajak partisipasi masyarakat melalui gerakan 3M (Menguras,Menutup dan Menyingkirkan atau Mendaur ulang). Maksud dari gerakan ini yaitu mengajak kita untuk membersihkan tempat-tempat yang menjadi genangan air seperti  tempat penyimpanan air dan menutupnya agar mencegah nyamuk bertelur disana. Selain itu juga perlu membuang atau mendaur ulang barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai agar tidak berserakan menjadi tempat genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.

Sangat disarankan bagi sobat ultralyfe untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dimanapun sedang berada dan disarankan juga untuk konsultasi kepada dokter jika mengalami berbagai gejala DBD ataupun masalah kesehatan lainnya.





No comments:

Post a Comment